Teori litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi
Dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914.
Dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914.
Ia mengemukakan teori menurut keberadaan anomali gravitasi
Yang signifikan di atas kerak benua.
Yang signifikan di atas kerak benua.
Ia memperkirakan keberadaan lapisan besar lengan berkuasa (litosfer)
Di atas lapisan lemah yang sanggup mengalir secara konveksi (astenosfer).
Di atas lapisan lemah yang sanggup mengalir secara konveksi (astenosfer).
Ide ini kemudian dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940
Dan telah diterima secara luas oleh hebat geologi dan geofisika.
Dan telah diterima secara luas oleh hebat geologi dan geofisika.
Litosfer terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima.
Lapisan Sial yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium
Senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf
Dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium
Dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO.
Dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO.
Lapisan sima mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial
Karena mengandung besi dan magnesium
Yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt
Karena mengandung besi dan magnesium
Yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt
A. Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa yunani lithos dan sphere.
Kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.
Kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.
Secara sederhana litosfer sanggup diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi.
Litosfer sering dinamakan lapisan silikat
Karena lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Silikon dioksida
Dikenal juga sebagai silika.
Karena lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Silikon dioksida
Dikenal juga sebagai silika.
Litosfer mempunyai ketebalan rata-rata 30 km (pendapat lain 66 km)
B. Jenis-Jenis Batuan Pembentuk Litosfer
Batuan ialah adonan antara satu mineral dengan mineral lainnya yang bergabung secara fisik.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan sanggup dibagi menjadi tiga bagian, antara lain :
1. Batuan Beku
Batuan beku ialah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat lantaran proses pendinginan.
Berdasarkan tempat terjadinya pendinginan, batuan beku sanggup dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a) Batuan tubir/batu beku dalam
Tempat terjadi pendinginannya jauh di dalam kulit bumi
Oleh lantaran itu proses pendinginan yang berjalan lambat.
Oleh lantaran itu proses pendinginan yang berjalan lambat.
Batuan tubir hanya terdiri dari kristal, pola batuan ini ialah granit.
b) Batuan leleran/batu beku luar
Tempat terjadi pendinginannya di luar kulit bumi
Sehingga penurunan temperatur terjadi sangat cepat.
Sehingga penurunan temperatur terjadi sangat cepat.
Batuan leleran bukan hanya menghasilkan kristal
Tetapi ada juga yang membentuk kristal kecil, kristal besar, dan materi amorf menyerupai liparit.
Tetapi ada juga yang membentuk kristal kecil, kristal besar, dan materi amorf menyerupai liparit.
Namun, ada juga yang berupa materi amorf saja menyerupai kerikil apung.
c) Batuan korok/batu beku gang
Tempat terjadi pendinginannya di dalam korok-korok atau gang-gang.
Proses pendinginan berlangsung lebih cepat lantaran berada di erat permukaan.
Proses pendinginan berlangsung lebih cepat lantaran berada di erat permukaan.
Batuan ini sanggup berupa kristal kecil dan kristal besar
Tetapi juga ada yang tidak mengkristal, menyerupai materi amorf. Contohnya: granit fosfir.
Tetapi juga ada yang tidak mengkristal, menyerupai materi amorf. Contohnya: granit fosfir.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen ialah batuan yang terbentuk dari pelapukan batuan beku yang mengendap.
Berdasarkan tempat terjadinya pengendapan, batuan sedimen sanggup dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a) Batuan sedimen kontinental
Batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut
Misalnya, tanah los dan tanah gurun pasir.
Misalnya, tanah los dan tanah gurun pasir.
b) Batuan sedimen marine
Batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut
Misalnya, endapan radiolaria di bahari dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
Misalnya, endapan radiolaria di bahari dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
c) Batuan sedimen lakustre
Batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di danau
Misalnya, tuf danau dan tanah liat danau.
Misalnya, tuf danau dan tanah liat danau.
Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen sanggup dikelompokkan menjadi tiga macam, antara lain :
a) Batuan sedimen klastik
Batuan yang proses pembentukannya melalui penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil
Kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik.
Kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik.
Contoh : batuan pasir dan kerikil lempung (shale).
b) Batuan sedimen kimiawi
Batuan yang proses pembentukannya lantaran proses kimiawi
Seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya.
Seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya.
Contoh : batuan sedimen kapur yang dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur.
c) Batuan sedimen organik
Batuan yang proses pembentukannya menerima sumbangan dari organisme, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai hewan yang tertimbun di dasar bahari menyerupai kerang, dan terumbu karang.
Sedangkan berdasarkan mediator atau mediumnya, batuan sedimen di bagi menjadi:
a) Batuan sedimen aeris (aeolis).
Pengangkutan batuan ini ialah oleh angin. Misalnya: tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
b) Batuan sedimen glasial.
Pengangkutan batuan ini ialah dilakukan melalui madia mediator es. Contohnya moraine.
c) Batuan sedimen aquatis.
Batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang sudah direkat antara satu sama lain.
3. Batuan Metamorf/Malihan
Batuan metamorf/malihan ialah batuan hasil perubahan dari batuan asal (batuan beku dan batuan endapan) akhir proses metamorfosis.
Metamorfosis ialah suatu proses yang dialami batuan asal akhir dari adanya tekanan atau temperatur yang meningkat
Atau tekanan dan temperatur yang sama-sama meningkat.
Atau tekanan dan temperatur yang sama-sama meningkat.
Berdasarkan proses terbentuknya batuan metamorf terbagi atas 3 jenis, antara lain :
a) Batuan metamorf Kontak
Batuan metamorf yang terbentuk secara berurutan lantaran kenaikan suhu yang disebabkan batuan berdekatan dengan magma aktif.
Contoh : Batuan marmer di Tulung Agung dan kerikil bata di Bukit Barisan.
b) Batuan metamorf dinamo
Batuan metamorf yang terbentuk lantaran adanya tekanan yang tinggi disertai panas dan tumbukan. Contoh : kerikil sabak.
c) Batuan metamorf Kontak Pneumatalitis (thermal-pneumatalitics)
Batuan malihan yang terbentuk lantaran adanya zat-zat lain yang memasuki batuan selama terjadinya proses metamorfosis (perubahan).
Sebenarnya prosesnya sama saja dengan batuan malihan kontak atau batuan malihan dinamo.
Hanya saja ketika proses itu ada zat-zat lain yang ikut masuk ke dalam batuan. Sehingga menghasilkan batuan gres yang berbeda.
Contoh : kuarsa yang dimasuki gas Borium akan membentuk kerikil Topaz.
C. Gejala-Gejala Alam pada Litosfer.
Gejala-gejala yang terjadi pada pecahan litosfer bumi terdiri dari tanda-tanda tektonisme, vulkanisme, dan gempa.
1. Tektonisme
Tektonisme ialah insiden perubahan dan pergeseran letak kerak bumi dalam tempat yang luas.
Akibat adanya pergeseran dari lempengan bumi ini maka akan terbentuk lipatan dan patahan.
Lipatan terjadi akhir pergerakan lempeng yang perlahan
Dan bersifat kontinu dan dihasilkan lapisan kerak bumi yang bergelombang.
Dan bersifat kontinu dan dihasilkan lapisan kerak bumi yang bergelombang.
Patahan terjadi akhir tenaga dari dalam perut bumi yang besar lengan berkuasa dan cepat Ssehingga pecahan kerak bumi yang kaku akan terputus-putus membentuk patahan.
2. Vulkanisme
Vulkanisme ialah segala sesuatu yang berafiliasi dengan kegiatan naiknya magma dari lapisan dalam litosfer
Menyusup ke lapisan lebih atas atau hingga ke permukaan bumi.
Menyusup ke lapisan lebih atas atau hingga ke permukaan bumi.
Magma yang keluar dari dapur magma melalui suatu jalan masuk puncak gunung berapi di sebut dengan erupsi atau letusan.
Ada erupsi berupa lelehan yang disebut efusif dan juga erupsi berupa letusan yang disebut eksplosif.
3. Gempa
Gempa bumi merupakan tanda-tanda pengiring kegiatan tektonik dan vulkanik.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi 4, yaitu :
a) Gempa tektonik, gempa yang terjadi akhir pergeseran kerak bumi
b) Gempa vulkanik, gempa yang terjadi akhir kegiatan gunung berapi
c) Gempa tanah runtuh, gempa yang terjadi akhir adanya gua yang runtuh
d) Gempa tumbukan, gempa yang terjadi akhir adanya meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Anda juga sanggup membaca postingan saya perihal Atmosfer
Sumber :
Jika ingin membagikan artikel ini, silahkan klik tombol share di bawah ini
0 Response to "Pendidikan - Litosfer : Lapisan Pembentuk Kulit Bumi Yang Berasal Dari Batuan"