Latest News

Pendidikan - Binatang Khas Nanggroe Aceh Darussalam : Ceumpala Kuneng (Trichixos Pyrropygus)


Ceumpala Kuneng yakni salah satu burung pujian rakyat Aceh Pendidikan -  Hewan Khas Nanggroe Aceh Darussalam : Ceumpala Kuneng (Trichixos Pyrropygus)

Ceumpala Kuneng yakni salah satu burung pujian rakyat Aceh.
Pada ketika kejayaan Kerajaan Aceh, dibawah kepimimpinan Sultan Iskandar Muda, Ceumpala Kuneng telah di kenal serta disebut-sebut dalam bermacam-macam hikayat Aceh.
Oleh alasannya yakni ketenarannya burung jadikan Fauna Jati diri Provinsi Aceh.
Burung orisinil Indonesia ini mempunyai beberapa nama mulai Cempala Kuneng, Kucica Ekor-kuning, dan Ceumpala Kuneng, serta dalam bahasa Aceh sendiri terkadang disebut sebagai cicem pala kuneng.
Dalam bahasa Inggris salah satu anggota burung pengicau ini disebut dengan Rufous-tailed Shama.
Dan dalam bahasa latin, nama ilmiah resminya adalah Trichixos pyrropygus.
Jumlah populasi dan individu tidak diketahui dengan pasti.
Namun disinyalir telah mengalami penurunan populasi yang sangat besar dan mulai menjadi panjang tubuh sekitar 21 cm.
Bentuk tubuhnya juga ibarat murai batu, hanya berbeda warna, motif, dan panjang ekornya saja.
Burung jantan mempunyai ketidaksamaan warna dari burung betina.
Pada jantan dewasa, tubuh sisi atas berwarna hitam.
Sisi tenggorokan serta dada juga hitam.
Sedang perut hingga kawasan kloaka berwarna oranye.
Burung jantan juga mempunyai alis berwarna putih mempunyai ekornya berwarna orange.
Pada burung betina dewasa, warna tubuh sisi atas cokelat.
Sisi perut berwarna cokelat muda.
Diluar itu, burung betina tak mempunyai alis putih diatas matanya.
Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam.
Perkembangbiakkannya belum banyak diketahui.
Pada bulan Februari dan April didapatkan anakan dari burung ini yang menerangkan bahwa burung ini melahirkan 
Tetapi banyak dugaan bahwa burung ceumpala kuneng bertelur tetapi di eram didalam tubuh sang induk 
Sampai anaknya menetas dari telur dan gres di keluarkan dari tubuh sang induk .
Cara berkembang biak ibarat ini disebut Bertelur Melahirkan (Ovovivpar)
Habitat burung Ceumpala Kuneng mencakup hutan dataran rendah, kawasan rawa gambut, hutan berdaun lebar dengan ketinggian di bawah 1.200 meter dpl.
Cempala Kuneng termasuk burung yang memakan biji-bijian.
Burung ini tersebar di Semenanjung Thailand, Semenanjung MalayaBrunei dan Indonesia.
Di Indonesia burung ini hanya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan

0 Response to "Pendidikan - Binatang Khas Nanggroe Aceh Darussalam : Ceumpala Kuneng (Trichixos Pyrropygus)"